Setelah diberangkatkan dari Kota
Solo pada jum’at (24/2) menuju Tangerang untuk menjalani tes uji emisi, akhirnya
mobil nasional produksi anak bangsa yang
bernama mobil esemka Rajawali dan esemka
Digjaya ini terpaksa harus pulang kandang untuk sementara. Pasalnya dari hasil
tes yang dilakukan team ahli dari Balai
thermodinamika motor dan propulsi ( BTMP) Tangerang menyebutkan
tingginya kadar emisi pada kenderaan tersebut tidak memungkikan untuk diberi sertifikat kelulusan..Kegagalan ini menurut analisa para pakaar otomotif bisa disebabkan beberapa factor yang
sifatnya teknis dan non teknis.
Adapun dari sisi tekhnis antara lain :
1. 1,
Kualitas pembakaran mesin yang belum sempurna
sehingga menghasilkan gas buang yang mencemari
lingkungan
2.
2.Adanya rembesan oli di ruang pembakaran yang
mengakibatkan kadar CO meningkat tajam
3. 3. Adanya celah udara dari tabung sirkullasi udara
yang terhubung ke komponen injeksi sehingga daya hisap
injeksi menjadi
berkurang.
4. 4.
Faktor kelistrikan yang mempengaruhi pembakaran
sebagai efek dari pemakaian mobil jarak
jauh sebelum
di uji.
Adapun dari sisi non-tekhnis lebih terfokus kepada dukungan pemerintah
yang dinilai minim, dalam hal ini Departemen
Perindustrian, dalam mendorong pengembangan tekhnologi otomotif di tanah air,
sebagaimana yang dituduhkan pengamat otomotif
Suhari Sargo pada detikOto Sabtu (3/3/12) di Jakarta. “ Pemerintah seharusnya membantu menangani berbagai persoalan dan hambatan yang
dinilai sulit bagi Esemka. Tindakan selanjutnya harus turun tangan sesusia bidangnya. Jangan hanya
mendukung-mendukung saja. Bina dan kembangkan baik itu dari segi industri dan
lainnya, “ kicau Suhari. "Emisi masih bisa dipebaiki. Ini prospeknya
panjang, mereka sudah punya PT. Kemudian izin produksi, serta izin perdagangan,”
tutupnya mengakhiri percakapan.
Pro- kontra tentu boleh-boleh
saja. Akan tetapi yang pasti sebagai
bangsa yang besar capaian yang sudah ditunjukkan oleh sebagian siswa terbaik
dari esemka di tanah air ini harus diapresiasi
dan di dukung. Kegagalan pada uji emisi
yang pertama bukan berarti kegagalan
pada uji-uji berikutnya. Bahkan kegagalan ini akan menjadi pembelajaran
berharga untuk perbaikan di masa akan datang sehingga anak-anak esemka menjadi
lebih faham tentang problematika yang ada pada dunia otomotik khususnya mobil.
Untuk
itu mari kita ucapkan selamat dan terus semangat mengasah keterampilan demi kemajuan
bangsa. Maju terus esemka. Kamu bisa!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar